Tulisan
ini terutama kupersembahkan bagi penulis pemula yang merasa kesulitan
menuangkan ide-ide/gagasan atau pemikirannya ke dalam bentuk tulisan artikel
(opini). Kuharap dapat membantu anda dalam menuangkan ekspresi sekaligus
aspirasi sehingga layak disajikan untuk dikonsumsi bersama.
Tanpa
bermaksud menggurui dan terlepas dari tendensi apa pun kecuali rasa ingin
berbagi atau saling memberi - maka diriku perlu berkontribusi nyata. Ada pun
cara menulis artikel dapat diketahui sebagai berikut:
PEMBUKAAN:
Alinea pertama (menarik perhatian
pembaca)
Mengemukakan hal-hal paling menonjol
dari topik/kasus yang dikaji, dari segi kontroversi, dampak, keunikan atau
keistimewaan yang dapat dilihat atau dirasakan, baik saat ini atau masa depan.
Penggunaan bahasa sesuai nuansa yang dibangun.
Alinea kedua
(penjelasan obyek kajian)
Mengurai singkat obyek kajian,
pemaparan data obyektif, kalimat sederhana, mudah dipahami duduk perkaranya.
Kemudian memberi penjelasan rinci pada bagian yang menjadi fokus kajian.
Minimal menunjukkan: kapan kejadiannya, di mana dan melibatkan siapa. Untuk
memperkuat obyektivitas dapat mengutip informasi dari data dokumentasi,
suratkabar, media lain atau hasil observasi.
BAGIAN TENGAH:
Alinea ketiga
(pemilihan obyek kajian)
Menjelaskan
pokok pikiran, mengapa memilih topik kajian atau focus of interest dari
masalah yang dikaji. Kemukakan: apa dan siapa saja terkait masalah tersebut.
Meyakinkan pembaca bahwa kajian ini penting, terutama untuk kesejahteraan
masyarakat yang perlu “dibela.” Yang perlu dibela: rakyat kecil, konsumen yang
tidak berdaya atau kebenaran hakiki. Pemaparan ini menggunakan argumen rasional
(teori, konsep atau konsep common sense), perlu juga mengemukakan bukti
empiris.
Alinea keempat
(masalah yang dikemukakan)
Kemukakan
masalah mendasar dari kajian. Masalah yang diangkat bukan sekadar permukaan,
tetapi akar masalah dan masalah ikutan yang berimplikasi pada masalah teknis
untuk memperkuat masalah yang dikemukakan. Pemaparan data empris yang
menunjukkan adanya kontradiksi, ketidak-konsistenan, ketidak-rasionalan dan
kejanggalan atau kesalahan berpikir (fallacy), baik menyangkut kebijakan
maupun implementasi kebijakan.
BAGIAN AKHIR:
Alinea kelima
(menjawab masalah)
Menguraikan
analisis berupa pemaparan premis-premis yang memperkuat kontradiksi yang
diberikan. Premis dimaksud, berupa data empiris yang punya kaitan langsung atau
tidak, bisa juga mengemukakan argumen rasional. Sudahi dengan uraian singkat,
jelas.
Alinea keenam
(solusi/langkah kongkret yang perlu diambil)
Berikan solusi
atas masalah yang dibangun. Solusi terhadap masalah yang dibahas tanpa
meninggalkan substansinya. Solusi ditujukan kepada siapa dan apa yang perlu
dilakukan oleh instansi atau organisasi atau individu. Kemukakan keuntungan
bila melakukan solusi yang ditawarkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar