Kamis, 13 Maret 2014

Andakah Mahasiswa?



Badri Stiawan
Ilmu Komunikasi UTM
Kader HMI Cabang Bangkalan
Komisariat ISIB UTM 

Secara sederhana (epistimologi) mahasiswa dapat diartikan sebagai orang yang sedang belajar atau menuntut ilmu di perguruan tinggi.
Pada dasarnya yang membedakan antara mahasiswa dengan siswa ialah pada tingkat kemandiriannya. Mengapa demikian? Karena sangat dapat dilihat pada saat menjadi pelajar yang duduk dibangku sekolah seorang anak didik masih lebih banyak ketergantungan. Contohnya rasa ketergantungan kepada orang tua. Jika sandainya seorang mahasiswa masih lebih banyak ketergantungan, maka tidak ubahnya dengan siswa biasa.
Perbedaan antara mahasiswa dengan siswa secara sederhana bisa dilihat dari berbagai sisi. Misalkan dari segi lifestyle, seperti halnya cara berpakaian dan semacamnya. Atau bisa dari segi status, seperti antara dosen-guru, mahasiswa-siswa, kampus-sekolah dan sebagainya. Bisa juga dilihat dari sistem pembelajarannya dan masih banyak lagi.

YAKUSA...!!

Yang Sebenarnya tentang Agama dan Islam


By: Badri Stiawan

Agama berasal dari kata Yunani yaitu dari kata “A” dan “Gama” yang artinya A adalah “tidak” sedangkan Gama berarti “kocar-kacir”. Atau bisa dikatakan bahwa Agama itu adalah aturan agar tidak kocar-kacir. Istilah Agama sendiri diungkapkan oleh Snock Hendrix yang ingin mempersatukan semua aturan di Indonesia menjadi “Agama”. Atas dasar Snock Hendrix melihat latar belakang Keyakinan masyarakat dalam kontek spiritual di Indonesia ini yang beragam. Mulai dari Islam, Kristen, Hindu, Budha, Katolik dan Konghucu.
Islam sendiri sebenarnya bukanlah Agama. Melainkan Islam itu adalah ajaran. Nah, hal inilah yang kemudian disalah artikan oleh kebanyakan orang bahwasanya Islam itu adalah Agama. Sedangkan orang juga beranggapan bahwa Agama itu adalah keyakinan, padahal bukan itu yang dimaksud oleh Snock Hendrix. Akan tetapi dia menginginkan dari semua ajaran ini tidak terpecah belah yang kemudian diistilahkan menjadi “Agama”.

LA_EN (Berbeda)


Oleh: Badri Stiawan


Berbicara tentang kehidupan sungguh banyak perbedaan dalam hidup ini. Mulai dari kita dilahirkan ke dunia kita sudah berbeda dengan yang lain, baik dari segi bentuk, sifat, karakter dan semacamnya. Walaupun pada hakikatnya setiap anak cucu Adam dan Hawa itu sama-sama dilahirkan dalam keadaan suci tanpa terkecuali. Dan di hadapan Tuhan yang Maha Esa bahwa semua manusia itu sama, yang membedakan hanyalah amal ibadahnya. Namun pada realitasnya yang terjadi, bahwasanya lingkungan sangat berpengaruh besar hingga menjadikan manusia itu berbeda dari berbagai perspektif.
Sesungguhnya, dari macam perbedaan itu diharapkan manusia bisa sadar bahwa dia tidak hidup sendiri di dunia ini. Melainkan ada orang lain yang butuh dengan orang lainnya dan butuh dengan kita. Jika dilihat dari sudut manusia yang memiliki kekurangan dan kelebihan tentunya manusia secara tidak langsung dituntut untuk saling berbagi satu sama lain. Apa yang diyakini benar oleh pribadi sendiri belum tentu benar menurut pandangan orang lain.
Sifat sombong dan angkuh terhadap sesama bukanlah hal yang pantas untuk dijadikan bagian dari sifat manusia. Karena setiap makhluk ciptaan Tuhan itu sesuai dengan yang telah disampaikan di atas bahwa manusia itu mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Benar, kita memunyai kemampuan yang belum tentu dimiliki oleh orang lain. Akan tetapi jangan abaikan bahwasanya orang lain juga pasti memiliki kelebihan atau kemampuan yang belum tentu pula bisa kita miliki. Oleh karena itu, jadilah pribadi yang bisa menjadikan dan memposisikan diri sebagai bagian dari orang lain.
خيرالناس انفعهم للناس
“Sebaik-baik manusia adalah yang berguna bagia manusia yang lain.”
Pantas saja jika orang-orang sering mengatakan kalau orang yang sombong tidak akan disenangi dan sedikit teman. Karena sifat sombong tidak pantas dimiliki oleh manusia, yang pantas untuk memiliki sifat tersebut hanyalah Tuhan yang Maha Kuasa.